Fungsi verba
Kita telah belajar cara menggambarkan nomina dengan berbagai cara menggunakan nomina lain dan adjektiva. Dengan kemampuan tersebut, kita sudah bisa mengekspresikan cukup banyak hal. Namun, kita masih belum bisa menyatakan aksi. Inilah guna verba (kata kerja)! Verba pada bahasa Jepang selalu diletakkan di akhir klausa. Karena kita belum belajar cara membuat lebih dari satu klausa, untuk saat ini aturan tersebut berarti setiap kalimat yang memiliki verba harus meletakkan verbanya di akhir. Kita akan mengenal dua kategori utama verba, yang akan memungkinkan kita belajar aturan konjugasi. Sebelum melangkah lebih lanjut, ada satu hal penting yang harus kamu ingat selalu:
(1) リナは食べる。- Mengenai Rina, makan.
(2) ジャヤが遊ぶ。- Jaya adalah yang main.
(3) ギタもする。- Gita juga melakukan.
(4) お金がある。- Ada uang. (lit: uang ada.)
(5) 私は買う。- Mengenai saya, membeli.
(6) 猫はいる。- Ada kucing. (lit: Mengenai kucing, ada.)
Kita telah belajar cara menggambarkan nomina dengan berbagai cara menggunakan nomina lain dan adjektiva. Dengan kemampuan tersebut, kita sudah bisa mengekspresikan cukup banyak hal. Namun, kita masih belum bisa menyatakan aksi. Inilah guna verba (kata kerja)! Verba pada bahasa Jepang selalu diletakkan di akhir klausa. Karena kita belum belajar cara membuat lebih dari satu klausa, untuk saat ini aturan tersebut berarti setiap kalimat yang memiliki verba harus meletakkan verbanya di akhir. Kita akan mengenal dua kategori utama verba, yang akan memungkinkan kita belajar aturan konjugasi. Sebelum melangkah lebih lanjut, ada satu hal penting yang harus kamu ingat selalu:
Kalimat yang secara tata bahasa lengkap hanya memerlukan verba (termasuk pernyataan keadaan benda). |
Dengan kata lain, tidak seperti bahasa Indonesia, kamu benar-benar hanya perlu verba untuk membuat kalimat yang benar. Tanpa topik juga tidak masalah! Mengerti sifat fundamental ini sangatlah penting untuk memahami bahasa Jepang. Inilah sebabnya kalimat bahasa Jepang yang paling sederhana pun tidak bisa diterjemahkan mentah-mentah ke bahasa Indonesia. Semua konjugasi akan dimulai dari bentuk kamusnya (sebagaimana kata-kata tersebut muncul di kamus).
Kalimat yang sudah lengkap secara tata bahasa
(1) 食べる。- Makan. (Terjemahan yang mungkin: saya makan/dia makan/mereka makan)
(1) 食べる。- Makan. (Terjemahan yang mungkin: saya makan/dia makan/mereka makan)
Pengelompokan verba menjadi verba-ru dan verba-u
Hampir semua verba di bahasa Jepang bisa digolongkan menjadi dua: verba-ru (一段動詞) dan verba-u (五段動詞). Verba yang berada di luar kategori itu hanyalah 「する」 yang berarti "melakukan" dan 「来る」 yang berarti "datang". Semua aturan konjugasi yang ada hampir sama untuk tiap kelompok tersebut. Cara untuk membedakan verba-ru dan verba-u cukup mudah.
Ingat bahwa semua verba diakhiri kana yang disebut okurigana, yang bisa kita ubah untuk konjugasi. Kalau kamu menuliskan verba tersebut menggunakan huruf Latin (「ローマ字」 dalam bahasa Jepang) dan ternyata diakhiri "iru" atau "eru", maka biasanya itu adalah verba-ru. Sebagai contoh, romanisasi dari 「食べる」 adalah "taberu". Dia diakhiri "eru" dan merupakan verba-ru. Contoh lain verba-ru adalah 「起きる」 yang romanisasinya adalah "okiru". Verba lain yang akhirannya bukan "iru" maupun "eru" sudah pasti adalah verba-u.
Tapi ada satu halangan di sini. Perhatikan bahwa semua verba-ru pasti diakhiri 「る」. Lalu perhatikan bahwa semua verba-u pasti diakhiri suara "u", yaitu 「つ」、「す」、「く」、「ぐ」、「む」、「ぶ」、「う」、「ぬ」、dan sayangnya juga 「る」! Kalau suatu verba diakhiri 「る」, tapi bukan "iru" maupun "eru" (misal "uru"), maka dengan jelas dia adalah verba-u. Nah, kasus yang tersisa adalah verba-u yang juga diakhiri "eru" maupun "iru". Ada beberapa verba-u tersebut, dan tidak ada cara untuk membedakannya dengan verba-ru biasa selain dengan menghafal. Di akhir bab ini, diberikan daftar beberapa verba-u tersebut yang paling umum. Kalau kamu ragu dengan suatu verba, kamu bisa selalu mengeceknya di Jim Breen's WWWJDIC. Di sana, verba-ru ditandai (v1) sedangkan verba-u berakhiran 「る」 ditandai (v5r).
(Ngomong-ngomong, 「死ぬ」 adalah satu-satunya verba yang diakhiri 「ぬ」)
Karena konsistensi suara di aturan-aturanya, seiring waktu verba-u akan "kedengaran" seperti verba-u dan begitu juga dengan verba-ru. Pada akhirnya, kamu akan bisa mengkategorikan verba baru hanya dengan mendengarnya tanpa perlu berpikir keras. Paling tidak, itulah tujuan yang diharapkan.
Cara membedakan verba-ru dengan verba-u
- Tidak diakhiri iru/eru → verba-u
- Diakhiri iru/eru → verba-ru, dengan beberapa kasus perkecualian
|
|
|
Contoh
Inilah beberapa contoh kalimat yang menggunakan verba-ru, verba-u, dan verba perkeculian.(1) リナは食べる。- Mengenai Rina, makan.
(2) ジャヤが遊ぶ。- Jaya adalah yang main.
(3) ギタもする。- Gita juga melakukan.
(4) お金がある。- Ada uang. (lit: uang ada.)
(5) 私は買う。- Mengenai saya, membeli.
(6) 猫はいる。- Ada kucing. (lit: Mengenai kucing, ada.)
Referensi: verba-u yang diakhiri iru/eru
Inilah daftar verba-u umum yang diakhiri "iru" atau "eru". Daftar ini dibedakan menjadi tiga tingkat untuk membantu kamu fokus ke kata-kata yang paling umum terlebih dahulu. Daftar ini tidak memuat semua verba-u yang ada di muka bumi.Mudah | Menengah | Lanjut |
---|---|---|
要る | 焦る | 嘲る |
帰る | 限る | 覆る |
切る | 蹴る | 遮る |
しゃべる | 滑る | 罵る |
知る | 握る | 捻る |
入る | 練る | 翻る |
走る | 参る | 滅入る |
減る | 交じる | 蘇る |
0 komentar:
Post a Comment
Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya