Share

Menggunakan Adverbia dan Gobi

Kenapa adverbia dan gobi?
Sebetulnya keduanya tidak saling berhubungan tetapi saya memutuskan untuk menggabungkannya dalam satu bab karena kita hanya akan membahas dua gobi paling umum untuk saat ini. Hal tersebut terlalu pendek untuk dijadikan bab tersendiri.

Cara kerja adverbia

Adverbia atau kata keterangan adalah bagian kalimat yang menjelaskan bagaimana suatu verba dikerjakan. Misalnya, pada kalimat "Dia berlari dengan cepat" adverbianya adalah "dengan cepat". Bisa dilihat bahwa adverbia tersebut menggunakan adjektiva "cepat".
Di bahasa Jepang, mengubah adjektiva menjadi adverbia caranya sangat sederhana. Lalu, karena sistem partikel bahasa Jepang menyebabkan urutan kata pada kalimatnya fleksibel, kamu bisa menempatkan adverbia di mana saja asalkan sebelum verba yang bersangkutan. Sebagaimana biasanya, kita punya dua aturan berbeda: satu untuk ajektiva-i dan satu lagi untuk adjektiva-na.
Cara mengubah adjektiva menjadi adverbia
  • adjektiva-i: Ganti 「い」 dengan 「く」.
    例)  → 
  • adjektiva-na: Tambahkan partikel target 「に」.
    例) きれい → きれい
(1) ジャヤは朝ご飯早く食べた。- Jaya sarapan dengan cepat.
Adverbia 「早く」 sedikit beda dengan bahasa Indonesia 'cepat', karena maksudnya bisa kecepatan atau waktu kejadian, tergantung konteksnya. Dengan kata lain, kalimat di atas bisa juga berarti bahwa Jaya makan sarapan pagi-pagi sekali. Di kalimat lain seperti 「早く走った」, kemungkinan besar artinya 'cepat' dan bukan 'gasik'. Namun sekali lagi semuanya bergantung pada konteks.
(2) リナは自分部屋きれいした。- Rina melakukan (mengerjakan) kamarnya menuju bersih.
Terjemahan literalnya memberikan sedikit petunjuk tentang alasan digunakannya partikel target. Pendapat tertentu tidak setuju menganggapnya sebagai adverbia, tapi bagi kita itu adalah hal yang praktis. Dengan menganggapnya adverbia, kita bisa menginterpretasikannya sebagai "Rina mengerjakan kamarnya dengan bersih" yang sebetulnya berarti "Rina membersihkan kamarnya" pada bahasa Indonesia. 「きれい」 secara literal berarti 'cantik', jadi kamu juga bisa menganggapnya sebagai "Rina mempercantik kamarnya".
Catatan: Tidak semua adverbia diturunkan dari adjektiva. Beberapa kata seperti 「全然」 dan 「たくさん」 adalah adverbia dengan sendirinya. Kata-kata tersebut bisa digunakan tanpa partikel.
(1) 映画たくさん見た。- Menonton banyak film.
(2) 最近全然食べない。- Akhir-akhir ini, tidak makan sama sekali.
Mari kita lihat contoh penggunaan adverbia yang lain:
(1) アンドレのは、結構大きい。 - Suara Andre cukup besar.
(2) このは、最近大きく変わった。- Kota ini banyak berubah akhir-akhir ini.
(3) 図書館では、静かする。- Di dalam perpustakaan, [kita] melakukan [aktivitas] dengan hening.

Apa itu "gobi"?

Di bagian ini, kita akan membahas dua gobi yang paling banyak dipakai. 「語尾」 secara literal berarti "buntut bahasa" dan maksudnya adalah apapun yang muncul di akhir kalimat atau kata. Di tutorial ini, saya akan menggunakannya untuk menunjuk pada satu atau dua huruf hiragana yang selalu muncul di akhir kalimat karena tidak ada istilah lain yang saya ketahui. Akhiran ini seringkali susah untuk diterangkan karena banyak dari mereka yang sebetulnya tidak punya arti tertentu. Tapi mereka bisa mengubah 'nuansa' atau 'rasa' suatu kalimat. Dua yang akan kita bahas di sini bisa diterjemahkan dan digunakan cukup sering.

Gobi 「ね」

Orang biasanya menambahkan 「ね」 ke akhir kalimat saat mereka meminta (dan berharap) persetujuan atas apa yang mereka katakan. Ini sama seperti "kan?" atau "ya?" pada bahasa Indonesia.

Contoh 1

ジャヤ: いい天気。- Cuacanya baik ya
リナ: そう。- Iya ya
Terjemahan 「そうね」 yang diberikan yaitu "Iya ya?" bisa berarti dua yaitu ragu dan setuju, tergantung intonasi pengucapannya. Yang dimaksud di sini adalah yang menyatakan persetujuan, dengan kata lain "Iya, memang." Laki-laki mungkin lebih memilih 「そうだね」.

Contoh 2

リナ: おもしろい映画だった。- Tadi filmnya menarik kan
ジャヤ: え?全然おもしろくなかった。- Ha? Sama sekali tidak menarik. 
Karena Rina berharap pengiyaan bahwa filmnya menarik, Jaya cukup kaget karena menurutnya filmnya sama sekali tidak menarik. (「え」 adalah suara terkejut atau bingung.)

Gobi 「よ」

Saat 「よ」 ditempelkan ke akhir kalimat, itu berarti bahwa pembicara sedang menginformasikan sesuatu yang baru. Di bahasa Indonesia, padanannya adalah 'loh' dalam 'Dia besok nggak jadi pergi loh.' atau 'tahu nggak' pada 'Dia tadi sebetulnya marah, tahu nggak!'

Contoh 1

リナ: 時間ない。- Nggak ada waktu loh
ジャヤ: 大丈夫だ。- Nggak apa-apa, tahu nggak.

Contoh 2

リナ: 今日いい天気だね。- Hari ini cuacanya bagus ya? 
ジャヤ: うんでも明日降る。- Iya. Tapi besok bakal hujan loh.

Menggabungkan keduanya untuk mendapatkan 「よね」

Kamu juga bisa menggabungkan keduanya untuk mendapatkan 「よね」. Pada intinya, ini digunakan saat kamu ingin memberitahu pendengar akan suatu bahasan baru dan sekaligus meminta mendapat. Urutannya harus selalu 「よね」, tidak bisa sebaliknya.

Contoh

リナ: ジャヤは、好きなんだよね。 - Tahu nggak, kamu suka ikan ya
ジャヤ: そうだね。- Memang begitu, iya kan?

0 komentar:

Post a Comment

Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya