Share

Kalimat Gabungan

Kalimat gabungan
Di bagian ini, kita akan belajar banyak cara untuk menggabungkan banyak kalimat sederhana menjadi satu kalimat kompleks. Sebagai contoh, kita akan mempelajari cara merantai kalimat-kalimat yang terpisah menjadi satu untuk menyatakan banyak aksi atau keadaan. Dengan kata lain, misalnya kita punya dua kalimat sederhana dengan subjek yang sama "Saya makan" dan "Saya berlari", maka kita akan belajar cara menyatukannya menjadi "Saya makan dan berlari." Kita juga akan mempelajari cara melakukan hal yang sama untuk adjektiva dan nomina. (Misalnya: Dia kaya, tampan, dan menarik.)

Menyatakan serangkaian keadaan

Merantai nomina dan adjektiva untuk menggambarkan orang atau benda sangatlah mudah. Sebagai contoh, di bahasa Indonesia kita bisa menggabungkan "Dia X. Dia Y. Dia Z." menjadi satu kalimat "Dia X, Y, dan Z." karena subjeknya sama. Di bahasa Jepang, kita bisa melakukan hal yang sama dengan mengkonjugasikan nomina atau adjektivanya. Nomina atau adjektiva yang muncul terakhir akan tetap sama.
Cara merantai nomina dan adjektiva menjadi satu
  • Nomina dan adjektiva-na: Tempelkan 「で」 ke akhir nomina atau adjektiva.
  • 例) 一般的 → 一般的
  • 例) 静か → 静か

  • Adjektiva-i dan nomina/adjektiva negatif: Ganti 「い」 dengan 「くて」.
    ※Untuk 「いい」 dan 「かっこいい」, perkecualian 「い→よ」 juga berlaku di sini.
  • 例)  → くて
  • 例) 彼女じゃな → 彼女じゃなくて
  • 例) いい → よくて

Contoh

(1) 部屋は、きれい静かとても好き
- Kamar saya bersih, hening, dan saya sangat suka.
(2) 彼女は、学生じゃなくて先生だ。
- Dia bukan murid, dia guru.
(3) 田中さんは、お金持ちかっこよくて魅力的ですね。
- Tanaka-san kaya, keren, dan mempesona ya?
Kamu bisa lihat bahwa 「で」 yang ditempelkan ke 「お金持ち」 di sini tidak mungkin partikel konteks 「で」 karena tidak ada verba yang terlibat. Mungkin akan memudahkan jika kamu menganggap 「で」 hanyalah suatu bentuk dari 「だ」 yang digunakan untuk membentuk rantai.

Menyatakan serangkaian verba menggunakan bentuk-te

Dengan cara yang mirip, kamu bisa menyatakan serangkaian aksi. Biasanya hal tersebut berarti runtutan kejadian. (Saya melakukan X, lalu saya melakukan Y, lalu terakhir melakukan Z) Ada dua bentuk: positif dan negatif. Aspek waktu (misal bentuk lampau) dari seluruh aksinya ditentukan melalui verba yang terakhir.
Cara merantai verba menjadi satu
  1. Positif: Konjugasikan verba ke bentuk lampaunya lalu ganti 「た」 dengan 「て」 atau 「だ」 dengan 「で」. Ini akan kita sebut bentuk-te walaupun bisa juga berakhiran 'de'.
  2. Negatif: Sama seperti adjektiva-i, ganti 「い」 dengan 「くて」.
  • Aturan ini juga bisa digunakan untuk akhiran sopan 「です」 dan 「ます」.
  • 例) 学生 → 学生でし → 学生でし
  • 例) 買いま → 買いま → 買いまし


Contoh konjugasi
Bentuk lampauBentuk-te
食べ食べ
行っ行っ
遊ん遊ん
飲ん飲ん
      
NegatifBentuk-te
食べな食べなくて
行かな行かなくて
しなしなくて
遊ばな遊ばなくて
飲まな飲まなくて

Examples

(1) 食堂行って昼ご飯食べて昼寝する
- Saya akan pergi ke kafetaria, makan siang, lalu tidur siang.
(2) 食堂行って昼ご飯食べて昼寝した
- Saya pergi ke kafetaria, makan siang, lalu tidur siang. (lampau)
(3) 時間ありまして映画見ました
- Ada waktu dan saya menonton film. (lampau)

Menyatakan alasan atau sebab-akibat 「から」 menggunakan 「ので」

Kamu bisa menyambung dua kalimat lengkap menggunakan 「から」 untuk menyatakan alasan terjadinya sesuatu. Urutannya selalu [sebab] から [akibat]. Kalau alasannya adalah nomina atau adjektiva-na yang tidak terkonjugasi, kamu harus menyatakan alasan tersebut secara eksplisit dengan menambahkan 「だ」 sehingga bentuknya menjadi 「(nomina/adjektiva-na)から」. Kalau kamu lupa menambahkan 「だ」 ke 「から」, maka hasilnya akan terdengar seperti 「から」 yang berarti "dari" yang sudah dibahas di Partikel 2.

Contoh

(1) 時間なかったからパーティーに行きませんでした
- Karena tidak ada waktu, maka tidak pergi ke pesta.
(2) 友達からプレゼント来た
- Hadiah datang dari teman.
(3) 友達だからプレゼント来た
Karena (orang itu) teman, maka hadiah datang. (Kalimat ini artinya agak aneh)
Alasan atau akibatnya bisa dihilangkan jika sudah diketahui dari konteks sebelumnya. Jika bagian akibat dihilangkan pada bahasa sopan, 「から」 di akhir kalimat dianggap sebagai nomina biasa dan 「です」 ditambahkan. Kalau bagian sebab dihilangkan, kamu harus mendahuluinya dengan 「だ」 atau 「です」.
田中さん) どうしてパーティー行きませんでしたか。- Kenapa kamu tidak pergi ke pesta?
山田さん) 時間なかったからです。- Karena saya tidak ada waktu.
一郎) パーティー行かなかったの?- Kamu nggak pergi ke pesta?
直子) うん、時間なかったから。- Iya. Soalnya nggak ada waktu.
(1) 時間なかった。- Aku nggak ada waktu.
(2) だからパーティー行かなかったの? - Makannya kamu nggak pergi ke pesta ya?
Perhatikan bahwa 山田さん dan 直子 bisa saja menggunakan partikel pemberi penjelasan 「の」 untuk menyatakan hal yang sama. Dengan kata lain, 山田さん juga bisa mengatakan, 「時間なかったのです」 atau 「時間なかったんです」 sementara 直子 bisa saja mengatakan 「時間なかったの」 (kita asumsikan dia ingin memakai bentuk yang lebih feminim). Justru dari sinilah kemungkinan asal mula bentuk 「ので」. Katakan saja kita ingin menggabungkan dua kalimat berikut: 「時間なかったのだ」 dan 「パーティー行かなかった」. Ingat bahwa kita menganggap 「の」 persis seperti nomina jadi kita bisa gunakan apa yang baru saja dipelajari di bab ini.
(1) 時間なかったのだ+パーティー行かなかった
menjadi:
(2) 時間なかったのでパーティー行かなかった
Bahkan, 「ので」 dan 「から」 sebetulnya hampir selalu bisa saling ditukar, dengan sedikit perbedaan nuansa. 「から」 secara tegas menyatakan bahwa kalimat sebelumnya adalah sebab terjadinya sesuatu. Di lain pihak 「ので」 hanyalah menggabungkan dua kalimat, dengan kalimat pertama memiliki nada penjelasan. Perbedaan ini menyebabkan 「ので」 terdengar lebih halus dan sedikit lebih sopan, sehingga lebih digunakan untuk kasus-kasus di mana kita melakukan sesuatu yang mungkin kurang sopan.
(1) ちょっと忙しいのでそろそろ失礼します
- Saya agak sibuk, jadi sebentar lagi akan pamit.
(「失礼します」, yang arti literalnya "Saya melakukan hal sembrono", adalah ungkapan yang umum digunakan saat akan pulang duluan atau saat mengganggu waktu orang lain.)
Catatan: Jangan lupa bahwa pemberi penjelasan 「の」 memerlukan 「な」 untuk nomina dan adjektiva-na yang tidak terkonjugasi. Baca lagi Partikel 3 untuk penjelasan lengkapnya.
(1) 学生ので、お金ないんです。
- Saya murid, jadi tidak punya uang (lit: uang tidak ada).
(2) ここ静かので、とても穏やかです。
- Di sini hening, jadi sangat tenang.
(3) ので、友達会う時間ない
- Karena itu maka tidak ada waktu untuk bertemu teman.
Sebagaimana partikel pemberi penjelasan 「の」 bisa disingkat menjadi 「ん」, di pembicaraan 「ので」 bisa juga berubah jadi 「んで」 karena memang lebih praktis untuk diucapkan daripada harus menyuarakan / o /-nya.
(1) 時間なかったんでパーティー行かなかった
- Tidak ada waktu, jadi tidak pergi ke pesta.
(2) ここ静かんでとても穏やかです。
- Di sini hening, jadi sangat tenang.
(3) なんで友達会う時間ない
- Karena itu maka tidak ada waktu untuk bertemu teman.

Mengggunakan 「のに」 yang berarti "walaupun"

Secara tata bahasa, 「のに」 digunakan dengan cara yang sama seperti 「ので」. Jika digunakan untuk menggabungkan dua kalimat sederhana, artinya menjadi "Walaupun [Kalimat 1], namun [Kalimat 2]." Cara menyusunnya di bahasa Jepang adalah: [Kalimat 1]のに[Kalimat 2].

Contoh

(1) 毎日運動したのに全然痩せなかった
- Walaupun berolahraga tiap hari, tapi tidak tambah kurus sedikitpun.
(2) 学生のに彼女勉強しない
- Walaupun murid, tapi dia tidak belajar.

Menyatakan kontradiksi menggunakan 「が」 dan 「けど」

Digunakan dengan cara yang sama seperti 「から」 dan 「ので」, 「が」 dan 「けど」 juga digunakan untuk untuk menggabungkan dua kalimat. Keduanya digunakan untuk menyatakan kontradiksi. Sama seperti 「から」, deklaratif 「だ」 diperlukan untuk nomina dan adjektiva-na. Lalu sama seperti 「から」 dan 「ので」, salah satu sisi kalimat bisa dihilangkan.

Contoh

(1) デパート行きました何も欲しくなかったです。
- Saya pergi ke department store tapi tidak ada apapun yang saya inginkan.
(2) 友達聞いたけど知らなかった
- Saya bertanya ke teman, tapi dia tidak tahu.
(3) 今日だけど明日忙しい
- Saya kosong hari ini tapi besok sibuk.
(4) だけどまだ好きなの。
- Mungkin begitu, tapi saya tetap suka dia. (nuansa menjelaskan, feminim)
Mungkin aneh, tapi 「聞く」 bisa berarti "mendengar" maupun "bertanya". Kamu mungkin merasa ini akan sangat membuat pusing, tapi biasanya arti yang diinginkan bisa diketahui dari konteks. Di (2), kita asumsikan temannya yang tidak tahu, jadi di kalimat tersebut ceritanya pembicaranya yang bertanya ke temannya. Namun konteks sangatlah penting karena kalimat ini juga bisa saja berarti, "Saya mendengar dari teman, tapi saya tidak tahu" karena subjek maupun topiknya tidak disebutkan.
Mirip seperti beda 「から」 dengan 「ので」, 「が」 terdengar lebih halus dan sedikit lebih sopan dari 「けど」. Walaupun bukan aturan saklek, tapi secara umum kita akan sering melihat 「が」 ditempelkan ke akhiran 「~ます」 atau 「~です」 dan 「けど」 ditempelkan ke akhiran biasa. Versi yang lebih formal dari 「けど」 adalah 「けれど」 dan bahkan ada yang lebih formal lagi yaitu 「けれども」 yang akan kita pelajari saat membahas ekspresi formal.
Tidak seperti kata "tapi" di bahasa Indonesia yang hanya terbatas pada kontradiksi, 「けど」 dan 「が」 tidak selalu menyatakan kontradiksi kuat. Sering kali, terutama saat membawa topik baru, 「けど」 dan 「が」 digunakan hanya sebagai penghubung dua kalimat saja. Sebagai contoh, pada kedua kalimat di bawah tidak ada kontradiksi apapun dan 「が」 maupun 「けど」 hanya digunakan untuk menghubungkan kalimatnya saja. Pada kasus-kasus tersebut, seringkali artinya lebih mirip "dan" pada bahasa Indonesia.
(1) デパート行きましたいいたくさんありました
- Saya pergi ke department store dan banyak barang bagus.
(2) マトリックス見たけど面白かった
- Saya menonton "The Matrix" dan film itu menarik.

Menyatakan banyak alasan menggunakan 「し」

Saat kamu ingin mendaftar banyak alasan, kamu bisa melakukannya dengan menambahkan 「し」 ke akhir masing-masing klausa subordinatnya. Alasan tersebut bisa berupa keadaan maupun aksi. Ini sangat mirip dengan partikel 「や」, tetapi menyatakan alasan untuk verba dan keadaan benda. Sekali lagi, untuk keadaan benda 「だ」 harus digunakan pada nomina dan adjektiva-na yang tidak terkonjugasi untuk menyatakan alasannya secara tegas. Mari kita lihat beberapa contoh.
(1) どうして友達じゃないんですか?- Kenapa dia bukan teman? (meminta penjelasan)
(2) 先生だし年上だし・・・。- Soalnya dia guru, terus lebih tua...
(1) どうして好きなの?- Kenapa (kamu) suka dia?
(2) 優しいかっこいい面白いから。- Karena dia baik, keren, dan menarik (dan mungkin masih ada alasan yang lain juga).
Perhatikan bahwa 「優しくてかっこよくて面白いから。」 juga bisa saja digunakan. Tapi seperti beda antara partikel 「と」 dengan 「や」, penggunaan 「し」 mengandung makna bahwa mungkin masih ada alasan lain.

Menyatakan banyak aksi atau keadaan menggunakan 「~たりする」

Ini adalah versi 「や」 yang digunakan untuk verba. Kamu bisa membuat daftar contoh verba yang mungkin hanya sebagian dari serangkaian aksi lengkapnya dengan cara mengkonjugasikan verbanya ke bentuk lampau lalu menambahkan 「り」. Di akhir, kamu perlu menambahkan verba 「する」. Seperti partikel 「や」, aspek waktunya ditentukan oleh verba di akhir yang dalam kasus ini selalu 「する」 (karena memang aturannya adalah menempelkan verba ini di akhir).
Kamu juga bisa menggunakan ini dengan keadaan benda untuk menyatakan bahwa sesuatu bisa berupa satu hal di satu waktu dan bisa juga menjadi hal lain di waktu lainnya (dan mungkin hal-hal lain lagi yang tidak disebutkan). Sama seperti verba, kamu hanya perlu mengubah tiap nomina atau adjektivanya ke bentuk lampau lalu menempelkan 「り」. Terakhir tambahkan 「する」 di akhir.
Aturan untuk membuat daftar verba dari suatu daftar yang lebih besar 「~たりする」
  • Verba - Konjugasikan tiap verba ke bentuk lampau lalu tambahkan 「り」. Terakhir, tambahkan 「する」 di paling belakang.
    例) 食べ → 食べんだ → 食べた飲んだ → 食べたり飲んだりする
  • Keadaan benda - Konjugasikan masing-masing nomina atau adjektivanya ke bentuk lampau lalu tambahkan 「り」. Terakhir, tambahkan 「する」 di paling belakang.
    例) 簡単難し → 簡単だった難しかった → 簡単だった難しかった → 簡単だったり、難しかったりする
(1) 映画見たり読んだり昼寝したりする。
- Saya menonton film, membaca buku, tidur siang, dan yang lainnya.
(2) この大学授業簡単だったり難しかったりする
- Kelas-kelas di universitas ini kadang mudah, kadang susah (dan mungkin terkadang yang lainnya, lucu misalnya).
Aspek waktu maupun bentuk positif/negatifnya ditentukan oleh 「する」 di paling akhir.
(3) 映画見たり読んだりした
- Saya melakukan hal-hal semacam menonton film dan membaca buku.
(4) 映画見たり読んだりしない
- Saya tidak melakukan hal-hal semacam menonton film dan membaca buku.
(5) 映画見たり読んだりしなかった
- Saya tidak melakukan hal-hal semacam menonton film dan membaca buku. (lampau)

0 komentar:

Post a Comment

Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya