Share

Menyatakan Keharusan

Saat ada sesuatu yang harus atau tidak boleh dilakukan
Dalam hidup, ada hal-hal yang harus maupun tidak boleh dilakukan. Contohnya adalah mengerjakan PR (harus) dan mencuri (tidak boleh). Kita sekarang akan membahas cara mengungkapkan hal-hal tersebut di bahasa Jepang karena mereka adalah ungkapan yang vital dan kebetulan sangat berhubungan dengan tata bahasa di bab sebelumnya. Kita juga akan belajar cara mengungkapkan "Kamu tidak harus..." untuk mengakhiri bab ini.

Menggunakan 「だめ」, 「いけない」, dan 「ならない」 untuk hal-hal yang tidak boleh dilakukan

Kalau kamu tidak tahu arti dari 「だめ」(駄目), saya sarankan agar mencarinya di WWWJDIC dan mengklik pranala [Ex] untuk melihat-lihat contoh kalimatnya. Pada dasarnya dia berarti "tidak baik", tapi perhatikan contoh-contoh kalimatnya karena kata tersebut bisa digunakan untuk berbagai macam keadaan. Dua kata kunci lain di bagian ini adalah 「いけない」 dan 「ならない」 yang pada dasarnya memiliki arti sama dengan 「だめ」. Namun, walaupun 「いけない」 bisa digunakan sendirian, gunakan 「ならない」 hanya pada tata bahasa yang akan dijelaskan di sini. Dan walaupun 「いけない」 maupun 「ならない」 memiliki konjugasi seperti adjektiva-i, mereka sebetulnya bukan adjektiva nyata. Mari belajar cara menggunakan kata-kata tersebut untuk menyatakan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Cara mengatakan: Tidak boleh [verba]
  • Ubah verba ke bentuk-te, tambahkan partikel 「は」 (wa) dan akhiri dengan 「だめ」、「いけない」、atau 「ならない」.
    例) 入る → 入って + は + だめいけない/ならない = 入ってだめ入っていけない入ってはならない
(1) ここ入っていけません
- Kamu tidak boleh masuk ke sini.
(2) それ食べてだめ
- Jangan makan itu!
(3) 遅くまで電話してならない。
- Kamu tidak boleh menggunakan telepon sampai larut malam.
(4) 早く寝てなりませんでした。
- Tidak diperbolehkan tidur cepat.
Beda yang pertama antara 「だめ」、「いけない」、dan 「ならない」 adalah bahwa 「だめ」 terdengar santai. 「いけない」 dan 「ならない」 pada dasarnya sama, tapi 「ならない」 lebih untuk hal-hal yang berlaku untuk banyak pihak seperti aturan dan kebijakan.

Menyatakan hal-hal yang harus dilakukan

Kamu mungkin menebak bahwa kebalikan dari "tidak boleh" akan menggunakan 「いける」 atau 「なる」 karena mereka terlihat seperti bentuk positif dari 「いけない」 dan 「ならない」. Tapi saya telah mengatakan bahwa 「いけない」 dan 「ならない」 harus selalu berada pada bentuk negatif untuk menyatakan keharusan, jadi kalau kamu tadi menebak maka tebakanmu salah. Kita akan tetap menggunakan 「だめいけない/ならない」, hanya saja verba yang muncul sebelumnya yang akan kita buat negatif. Negatif ganda ini kelihatannya akan membingungkan pada awalanya, tapi lama-lama nanti kamu juga akan terbiasa. Ada tiga cara untuk mengkonjugasi verbanya sebelum menambahkan 「だめいけない/ならない」 dan dua di antaranya melibatkan pengandaian. Bersyukurlah karena kamu baru saja belajar pengandaian di bab sebelumnya.
Cara mengatakan: Harus [verba]
  1. Bentuk-te negatif + 「は」 (partikel wa) + だめいけない/ならない
  2. Verba negatif + pengandaian 「と」 + だめいけない/ならない
  3. Verba negatif + pengandaian 「ば」 + だめいけない/ならない
● Metode pertama tata bahasanya sama seperti pada kasus "tidak boleh", hanya saja verbanya kita buat negatif.
(1) 毎日学校行かなくてなりません。- Harus pergi ke sekolah setiap hari.
(2) 宿題しなくていけなかった。- Harus mengerjakan PR.
● Cara kedua menggunakan pengandaian alami yang kita pelajari di bab sebelumnya. Secara literal, ini berarti bahwa jika kamu tidak melakukan sesuatu, maka bisa dipastikan bahwa akibatnya tidak baik. Dengan kata lain, kamu harus melakukannya. Namun tata bahasa ini sering dipakai bahkan untuk hal-hal yang bukan sebab akibat alami karena polanya lebih singkat dan mudah dibandingkan dua tata bahasa lainnya.
(1) 毎日学校行かないだめです。- Harus pergi ke sekolah setiap hari.
(2) 宿題しないいけない。- Harus mengerjakan PR.
● Cara ketiga mirip dengan cara kedua, hanya saja kita menggunakan jenis pengandaian yang lain. Dengan pengandaian 「ば」, tata bahasa ini bisa digunakan di lebih banyak situasi. Perhatikan bahwa karena verbanya selalu negatif, untuk pengandaian 「ば」 kita akan selalu membuang 「い」 di akhir dan menambahkan 「ければ」.
(1) 毎日学校行かなければいけません。 - Harus pergi ke sekolah setiap hari.
(2) 宿題しなければだめだった。- Harus mengerjakan PR.
Mungkin sepertinya saya mencekoki terlalu banyak materi karena ada tiga tata bahasa dan 「だめいけない/ならない」 sehingga kombinasinya ada sembilan (3x3). Tapi sebetulnya beberapa kombinasi lebih umum dibanding lainnya walaupun hal tersebut tidak saya bahas secara eksplisit. Ini karena semua kombinasi tersebut secara teknis benar, dan pada tahap ini menganalisis perbedaan halusnya atau gaya bahasa yang paling umum hanya akan menambah beban. Lalu terakhir perhatikan bahwa sebetulnya tidak ada konjugasi baru di sini. Kita telah mempelajari pengandaian di bab sebelumnya dan juga bentuk-te yang ditambah partikel wa di awal bab ini.

※ Cek Realita

Walaupun kita telah membahas 「~なければ」 dan 「~なくては」, pada kenyataannya mereka hampir tidak pernah dipakai di pembicaraan nyata karena terlalu panjang. Walaupun mereka sering muncul di bahasa tertulis, pada percakapan orang umumnya menggunakan pengandaian 「と」 saja atau berbagai penyingkatan yang akan dibahas di bawah. Di pembicaraan santai, pengandaian 「と」 adalah yang paling sering muncul. Jadi walaupun saya telah menjelaskan panjang lebar mengenai makna yang ada di balik pengandaian 「と」, jangan saklek dijadikan pegangan karena orang pada dasarnya pemalas sehingga memilih yang paling praktis.

Singkatan-singkatan bagi para pemalas

Mungkin di sini kamu semakin merasakan bahwa bahasa Jepang sangat merepotkan karena kita perlu mengatakan hal yang sangat panjang untuk ungkapan-ungkapan umum. Kamu bisa memerlukan sampai delapan suku kata tambahan hanya untuk mengatakan "harus ..."!
Orang-orang Jepang juga tentunya berpikir sama, sehingga mereka biasanya menggunakan versi pendek dari 「なくては」 dan 「なければ」 di pembicaraan santai. Guru-guru biasanya ragu untuk mengajarkannya karena mereka terlalu mudah dipakai sehingga ditakutkan akan dipakai pada situasi yang tidak tepat. Tapi di lain sisi, kalau kamu tidak belajar gaya bahasa santai ini maka kamu akan kesulitan memahami teman-teman Jepangmu (atau orang-orang yang seharusnya bisa jadi temanmu, kalau saja bahasamu tidak terlalu kaku!). Jadi inilah mereka, namun ingat bahwa kamu juga harus mahir dengar versi panjangnya sehingga bisa menggunakannya di situasi-situasi yang memerlukannya.
Penyingkatan santai untuk hal-hal yang harus dilakukan
  1. Ganti 「なくて」 dengan 「なくちゃ」
  2. Ganti 「なければ」 dengan 「なきゃ」
Mungkin kamu barusan berpikir "Apa???" karena "singkatannya" tidak jauh beda dengan yang diganti. Hanya saja, rahasinya adalah bahwa setelah menggunakan singkatan ini kamu tidak perlu menambahkan 「だめいけない/ならない」 di akhir! Akhiran tersebut otomatis akan dimengerti oleh lawan bicara walaupun tidak disebutkan.
(1) 勉強なくちゃ。 - Harus belajar.
(2) ご飯食べなきゃ。 - Harus makan.
Pengandaian 「と」 juga bisa digunakan sendirian, dengan 「だめいけない/ならない」 otomatis dimengerti.
(1) 学校行かない。 - Harus pergi ke sekolah.
Ada penyingkatan 「ちゃ」 lain untuk hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Namun dalam kasus ini kamu tidak bisa membuang 「だめいけない/ならない」. Karena ini adalah penyingkatan santai, yang umum dipakai adalah 「だめ」.
Satu perbedaan penting di bentuk santai ini adalah bahwa verba yang diakhiri 「む」、「ぶ」、 dan 「ぬ」 menggunakan 「じゃ」, bukan 「ちゃ」. Dengan kata lain, ini berlaku untuk verba yang diakhiri 「んだ」 pada bentuk lampaunya sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut.
Penyingkatan santai untuk hal-hal yang tidak boleh dilakukan
  1. Ganti 「ては」 dengan 「ちゃ」
  2. Ganti 「では」 dengan 「じゃ」
(1) ここ入っちゃだめだよ。 - Kamu nggak boleh masuk ke sini.
(2) 死んじゃだめだよ! - Jangan mati!
Sebagai catatan terakhir, 「ちゃ」 terdengar agak imut atau kecewek-cewekan. Ini mirip seperti suara pada akhiran 「ちゃん」 kan? 「なくちゃ」 juga terdengar agak imut atau kekanak-kanakan.

Menyatakan bahwa sesuatu boleh saja dilakukan

Sekarang mari kita belajar cara mengatakan bahwa boleh saja melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Saya memutuskan untuk menyelipkannya di bab ini karena di bahasa Jepang itulah caranya mengatakan bahwa kamu tidak harus melakukan sesuatu (yaitu mengatakan bahwa sesuatu boleh tidak dilakukan). Tata bahasanya sendiri mudah sehingga bagian ini cukup pendek.
Dengan menggunakan bentuk-te dan partikel 「も」, kamu pada intinya mengatakan "Kalaupun kamu melakukan X..." Kata yang umum mengikutinya misalnya 「いい」, 「大丈夫」, atau 「構わない」. Beberapa contoh akan mengilustrasikan hal tersebut.
(1) 全部食べてもいいよ。- Silahkan makan semuanya. (lit: Kalapun kamu makan semuanya, keadaan akan baik-baik saja kok.)
(2) 全部食べなくてもいいよ。- Kamu tidak harus makan semuanya. (lit: Kalaupun kamu tidak makan semuanya, keadaan akan baik-baik saja kok.)
(3) 全部飲んでも大丈夫だよ。- Kamu boleh minum semuanya. (lit: Kalaupun kamu minum semuanya, keadaan akan OK-OK saja kok.)
(4) 全部飲んでも構わないよ。- Silahkan minum semuanya. (lit: Kalaupun kamu minum semuanya, buat saya tidak masalah kok.)
Di percakapan santai, 「~てもいい」 kadang disingkat menjadi 「~ていい」 saja.
(1) もう帰っいい?- Aku udah boleh pulang belum sekarang?
(2) これちょっといい?- Boleh liat ini bentar nggak?

0 komentar:

Post a Comment

Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya