Share

Pengandaian

Cara mengatakan "jika" di bahasa Jepang
Di bagian ini kita akan fokus pada cara mengucapkan "jika" di bahasa Jepang. Kalau saja semudah di bahasa Indonesia! Di bahasa Jepang, ada empat (coba hitung sampai empat) cara untuk mengatakan "jika"! Untungnya konjugasinya sedikit dan sederhana, terutama karena kamu tidak perlu dipusingkan dengan aspek waktu.

Menyatakan sebab akibat alami dengan 「と」

Pertama kita akan membahas jenis "jika" yang paling sederhana yaitu pengandaian sebab akibat alami. Ini berarti bahwa jika [X] terjadi, maka [Y] akan terjadi sebagai akibat alaminya. Tidak ada keraguan, anggap seperti hukum alam. Jika saya melepas bola di tengah udara, maka dia akan jatuh ke tanah. Jika saya mematikan lampu di malam hari, maka jadinya akan gelap. Kita bisa menyatakannya dengan pola berikut.
Cara menggunakan pengandaian 「と」
  1. Tempelkan 「と」 pada sebab dan ikuti dengan akibat yang akan terjadi
    = [Sebab] + と + [Akibat]
  2. Keadaan benda harus dinyatakan dengan eksplisit
    = [Keadaan benda] + と + [Akibat]

Contoh

(1) ボール落す落ちる
- Jika kamu menjatuhkan bola, (bola tersebut) akan jatuh.
(2) 電気消す暗くなる
- Jika kamu mematikan lampu, akan menjadi gelap.
Contoh-contoh di atas dipilih untuk menunjukkan bahwa 「と」 menyatakan sebab akibat alami. Tetapi, kalaupun pernyataannya bukan hukum alam, 「と」 tetap bisa digunakan untuk memberitahu pendengar bahwa bagaimanapun juga itulah hasil yang diharapkan terjadi.
(1) 学校行かない友達会えないよ。
- Jika kamu tidak pergi ke sekolah, kamu tidak bisa bertemu teman-teman.
(2) たくさん食べる太るよ。
- Jika kamu banyak makan, kamu pasti akan menjadi gemuk loh.
(3) 先生だときっと年上なんじゃないですか?
- Jika dia guru, pasti dia lebih tua kan?
Penggunaan pengandaian 「と」 di sini secara implisit menyampaikan maksud "pasti terjadi" yang ada di pikiran pembicara. Pembicara berusaha menyampaikan kepada pendengar bahwa rantai sebab-akibatnya pasti benar, bagaimanapun keadaannya.
Di contoh terakhir, kamu bisa melihat bahwa jika [Sebab]-nya adalah keadaan benda, maka dia harus diikuti 「だ」 secara eksplisit. Sebagaimana kamu ketahui, ini berlaku untuk semua nomina dan adjektiva-na yang tidak terkonjugasi. Gunanya adalah untuk membedakannya dengan penggunaan lain 「と」:
(1) 先生行く
- Pergi bersama guru.
(2) 先生だと行く
- Jika guru, pasti pergi.

Pengandaian kontekstual dengan 「なら(ば)」

Pengandian berikutnya yang relatif mudah dipahami adalah pengandaian kontekstual. Kamu bisa menggunakan partikel ini untuk menyatakan apa yang akan terjadi pada konteks tertentu. Sebagai contoh, jika kamu ingin mengatakan "Kalau semuanya pergi, aku juga akan pergi" maka kamu akan menggunakan 「なら」. Dalam hal ini, konteks dalam pengambilan keputusannya adalah "semua pergi". Pengandaian ini selalu membutuhkan konteks terjadinya sesuatu. Sebagai contoh, kamu akan menggunakannya untuk hal-hal semacam "Jika yang kamu maksud adalah itu, maka..." atau "Jika kasusnya begitu, maka..."
Pada dasarnya, kamu menjelaskan apa yang akan terjadi jika suatu kondisi dipenuhi. Ini sama saja mengatakan "Pada kasus tertentu, maka ini yang akan terjadi". Kita akan menggunakan terjemahan literal "Jika kasusnya" untuk menunjukkan cara berpikir ini.
「なら」 ditempelkan pada konteks pengandaiannya. Polanya mirip pengandaian 「と」, hanya saja jangan gunakan deklaratif 「だ」.
Cara menggunakan pengandaian 「なら」
  1. Tempelkan 「なら」 pada konteks pengandaiannya
    = [Konteks yang Diasumsikan] + なら + [Hasil]
  2. Jangan tempelkan deklaratif 「だ」.

Contoh

(1) みんな行くなら行く
- Jika kasusnya adalah semua pergi, maka saya juga akan pergi.
(2) リナさん言うなら問題ないよ。
- Jika kasusnya adalah bahwa Rina mengatakan begitu, maka tidak ada masalah.

Contoh Percakapan

リナ) 図書館どこですか。
- Perpustakaan ada di mana?
ジャヤ) 図書館ならあそこです。
- Jika yang sedang kamu bicarakan adalah perpustakaan, maka ada di sana.
Contoh berikut salah.
(誤) 図書館ならあそこです。
Kamu juga bisa menggunakan 「なら」 dan bukan 「なら」. Artinya sama saja, tetapi rasanya sedikit lebih formal.

Pengandaian umum dengan 「ば」

Pengandaian berikutnya adalah "jika" yang biasa, tanpa asumsi atau embel-embel maksud apapun. Hanya saja dia tidak bisa digunakan untuk nomina dan adjektiva-na. Dari segi konjugasi, pengandaian 「ば」 cukup mudah. Untuk verba, kamu mengubah vokal / u / di akhir menjadi suara / e / seperti pada bentuk potensialnya. Hanya saja, yang kamu tambahkan di akhir adalah 「ば」 dan bukan 「る」. Aturan ini juga berlaku untuk verba-ru. Untuk adjektiva-i dan bentuk negatif yang diakhiri 「ない」, kamu buang 「い」 di akhir dan tambahkan 「ければ」.
Aturan konjugasi 「ば」
  1. Untuk verba, seperti pada bentuk potensial, ubah suara vokal / u / di akhir menjadi suara / e / dan tempelkan 「ば」
    (例) 食べ → 食べ → 食べれ
    (例)  →  → 待て
  2. Untuk adjektiva-i dan bentuk negatif yang diakhiri 「ない」, buang 「い」 di akhir dan tambahkan 「ければ」.
    (例) おかし → おかしければ
    (例)  → ければ

Contoh

(1) 友達会えれ買い物行きます
- Jika saya bisa bertemu teman, kami akan pergi belanja.
(2) お金あれいいね。
- Jika saya punya uang, enak ya...
(3) 楽しければ行く
- Jika menyenangkan, saya juga akan pergi.
(4) 楽しくなければ行かない
- Jika tidak menyenangkan, saya juga tidak akan pergi.
(5) 食べなければ病気なるよ。
- Jika tidak makan, kamu akan sakit loh.

Pengandaian lampau dengan 「たら(ば)」

Saya menamakan yang satu ini pengandaian lampau karena cara membentuknya adalah dengan mengubah kata dasarnya ke bentuk lampau lalu menambahkan 「ら」. Biasanya orang juga menyebutnya pengandaian 「たら」 karena semua bentuk lampau diakhiri 「た」 jadi kalau ditambah 「ら」 pasti menjadi 「たら」. Seperti pengandaian 「ば」, ini juga pengandaian umum. Hanya saja ini bisa digunakan untuk nomina dan adjektiva-i juga.
Aturan konjugasi 「たら(ば)」
  1. Pertama ubah nomina, adjektiva, atau verba ke bentuk lampaunya lalu berikutnya tambahkan 「ら」
    (例) 自動 → 自動だった → 自動だった
    (例)  → った → 待った
    (例) 忙し → 忙しかった → 忙しかった

Contoh

(1) だったら遊び行くよ。
- Kalau aku kosong, aku akan pergi main.
(2) 学生だったら学生割引買えます
- Jika kamu murid, kamu bisa membelinya dengan diskon siswa.
Untuk adjektiva-i dan verba, sangatlah susah untuk membedakan kedua jenis pengandaian ini, dan akan lebih mudah bagi kamu untuk menganggapnya sama. Tapi kalau kamu memaksa ingin tahu bedanya, saya menemukan penjelasan di web yang sesuai dengan pemahaman saya. Ini teks aslinya. Intinya, pengandaian 「たら」 menekankan pada apa yang terjadi setelah kondisi awalnya. Inilah asalan lain saya menyebutnya pengandaian lampau, karena kondisinya telah berada di bentuk lampau (hanya konjugasinya saja tapi, tidak artinya). Jadi ini berarti kita lebih tertarik pada hasilnya, bukan pada kondisinya. Di lain sisi, pengandaian 「ば」 menekankan bagian kondisinya.
Mari bandingkan beda nuansanya.
(A) 友達会えれ買い物行きます。- Kita akan pergi belanja, kalau bisa ketemu teman.
(B) 友達会えたら買い物行きます。- Kalau bisa ketemu teman, kita akan pergi belanja.
(A) お金あれいいね。- Asyiknya, kalau punya uang...
(B) お金あったらいいね。- Kalau punya uang, asyiknya...
Dari konteksnya, sepertinya bentuk 「~たら」 terdengar lebih alami pada kedua contoh di atas karena kita tidak memfokuskan pada kondisinya. Normalnya kita lebih tertarik pada apa yang akan terjadi setelah bertemu teman atau setelah punya uang.
Pengandaian lampau adalah satu-satunya bentuk yang membolehkan hasilnya sudah terjadi di masa lalu. Mungkin aneh mengatakan "jika" kalau hasilnya sudah terjadi. Dan memang, pada penggunaan ini sebetulnya maksudnya bukanlah "jika", namun hanyalah salah satu cara untuk menyampaikan keterkejutan pada keadaan hasilnya. Ini sebetulnya bukan pengandaian, tetapi karena konjugasinya persis sama maka sekalian saja saya bahas di sini.
(1) 帰ったら誰もいなかった
- Saat aku pulang ke rumah, tidak ada siapa-siapa. (hasil yang tidak diduga)
(2) アメリカ行ったらたくさん太りました
- Sebagai akibat pergi ke Amerika, saya menjadi sangat gemuk. (hasil yang tidak diduga)
Kamu juga bisa menggunakan 「たら」 dan bukan 「たら」. Sama seperti 「ならば」, artinya persis sama tetapi terdengar lebih formal.

Bagaimana posisi 「もし」 di semua ini?

Mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah kenal kata 「もし」 yang artinya "jika" dan bertanya-tanya mengenai fungsinya setelah kita mempelajari semua tadi. Nah, kalau ingin membuat pengandaian, kalian wajib menggunakan salah satu dari pengandaian yang sudah kita bahas barusan. 「もし」 hanyalah tambahan untuk menambah tingkat keraguan mengenai sebab atau syarat pengandaiannya. Misalnya, kamu bisa menggunakannya saat mengundang seseorang agar tidak terdengar sok berasumsi.
(1) もしよかったら、映画行きますか?
Mungkin kemungkinannya satu banding seribu, tapi jika kamu OK, maukah menonton film?
(2) もし時間ないなら、明日でもいいよ。
- Jika kasusnya tidak ada waktu, besok juga bisa. (Kurang tahu apakah sebetulnya ada waktu atau tidak)

0 komentar:

Post a Comment

Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya