Cara agar keinginanmu terwujud di Jepang
Kita sekarang akan belajar cara menyatakan keinginanmu, baik dengan cara menyampaikannya terang-terangan maupun dengan memberi saran. Topik utama yang akan dibahas di sini adalah konjugasi 「たい」 dan bentuk volisional. Kita juga akan mempelajari penggunaan khusus pengandaian 「たら」 dan 「ば」 untuk menawarkan saran.
Inilah daftar verba yang mestinya sudah sangat kamu kenal saat ini.
(2) テーマパークに行きましょう
- Ayo pergi ke taman hiburan!
Kita sekarang akan belajar cara menyatakan keinginanmu, baik dengan cara menyampaikannya terang-terangan maupun dengan memberi saran. Topik utama yang akan dibahas di sini adalah konjugasi 「たい」 dan bentuk volisional. Kita juga akan mempelajari penggunaan khusus pengandaian 「たら」 dan 「ば」 untuk menawarkan saran.
「たい」 untuk verba yang ingin kamu lakukan
Kamu bisa menyatakan verba yang ingin kamu lakukan dengan bentuk 「たい」. Yang perlu kamu lakukan hanyalah menambahkan 「たい」 ke akar verbanya. Tapi, beda dengan kebanyakan konjugasi yang telah kita pelajari di mana verbanya berubah menjadi verba-ru, bentuk ini malah mengubah verbanya menjadi adjektiva-i (perhatikan bahwa 「たい」 berarkhir dengan 「い」). Setelah mendapatkan bentuk 「たい」-nya, kamu bisa mengkonjugasikannya sebagaimana adjektiva-i lain. Hanya saja, bentuk 「たい」 berbeda dengan adjektiva-i biasa karena dia berasal dari verba. Ini berarti bahwa partikel yang biasa kita gunakan dengan verba seperti 「を」、「に」、「へ」、atau 「で」 bisa digunakan dengan bentuk 「たい」 (hal tersebut tidak berlaku untuk adjektiva-i biasa). Inilah diagramnya untuk mempermudah kamu.Positif | Negatif | |
---|---|---|
Taklampau | 行きたい | 行きたくない |
Lampau | 行きたかった | 行きたくなかった |
Contoh
(1) 何をしたいですか。
- Apa yang ingin kamu lakukan?
- Apa yang ingin kamu lakukan?
(2) 温泉に行きたい。
- Aku ingin pergi ke pemandian air panas.
- Aku ingin pergi ke pemandian air panas.
(3) ケーキ、食べたくないの?
- Kamu tidak ingin makan kue?
- Kamu tidak ingin makan kue?
(4) 食べたくなかったけど食べたくなった。
- Aku sebelumnya tidak ingin makan, tetapi jadi ingin makan.
- Aku sebelumnya tidak ingin makan, tetapi jadi ingin makan.
Contoh (4) mungkin terdengar agak aneh, tapi sebenarnya cukup sederhana kalau kamu mengulas lagi bab "Menggunakan 「なる」 dengan adjektiva-i". Bentuk lampau 「なる」 digunakan untuk menyatakan "menjadi ingin makan". Ini ada permainan lidah menggunakan bentuk negatif 「~たくない」 dan bentuk lampau 「なる」: 「食べたくなくなった」 yang artinya "menjadi tidak ingin makan".
Mungkin sudah bisa kamu tebak, tapi 「ある」 tidak bisa menjadi bentuk 「たい」 karena benda mati tidak bisa punya keinginan. Tetapi 「いる」 bisa diubah menjadi bentuk 「たい」 yang penggunaannya seperti berikut.
(5) ずっと一緒にいたい。
- Aku ingin terus bersamamu. (lit: Ingin ada bersama untuk waktu yang panjang.)
- Aku ingin terus bersamamu. (lit: Ingin ada bersama untuk waktu yang panjang.)
Lalu, kamu juga hanya bisa menggunakan bentuk 「たい」 untuk orang pertama (pembicara) karena kamu tidak bisa membaca pikiran orang lain untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Untuk mengacu pada orang selain diri sendiri, biasanya digunakan ungkapan seperti "Saya rasa dia ingin..." atau "Dia mengatakan bahwa dia ingin...". Kita akan belajar cara mengungkapkan hal-hal tersebut di bab lain. Tentu saja, saat bertanya kamu bisa menggunakan 「たい」 karena pada kasus tersebut kamu tidak mengasumsikan apapun.
(6) 犬と遊びたいですか。
- Apakah kamu ingin bermain dengan anjing?
- Apakah kamu ingin bermain dengan anjing?
「欲しい」 untuk hal yang kamu inginkan atau ingin orang lain melakukan
Di bahasa Indonesia, kita menggunakan verba untuk menyatakan bahwa kita ingin sesuatu. Di bahasa Jepang, "ingin" sebetulnya adalah adjektiva-i dan bukan verba. Kita melihat yang yang sama dengan 「好き」 yang merupakan adjektiva padahal "suka" di bahasa Indonesia adalah verba. Walaupun saya tidak membahas cara kerja 「好き」 terlalu panjang lebar, saya mendedikasikan satu subbab penuh untuk 「欲しい」 karena dia bisa digabungkan dengan bentuk-te verba dengan arti "ingin sesuatu dikerjakan oleh orang lain". Kita akan belajar cara yang lebih sopan dan baik untuk membuat permintaan di bab "Permintaan" sebagai alternatif dari "Saya ingin ini dikerjakan."
Walaupun bukan aturan saklek, tapi kalau suatu kata menempel pada bentuk-te kata lain guna memenuhi suatu fungsi tata bahasa, biasanya katanya ditulis dengan hiragana. Ini karena kanji sudah digunakan untuk verba utamanya dan kata tambahannya hanya menjadi bagian dari verba tersebut.
Contoh
(1) 大きい縫いぐるみが欲しい!
- Aku mau boneka besar!
- Aku mau boneka besar!
(2) 全部食べてほしいんだけど・・・。
- Saya ingin semuanya dimakan (oleh kamu/dia/mereka) tapi... (saya ingin orang lain makan)
- Saya ingin semuanya dimakan (oleh kamu/dia/mereka) tapi... (saya ingin orang lain makan)
(3) 部屋をきれいにしてほしいのよ。
- Saya ingin kamarnya dibersihkan, tahu tidak. (saya ingin orang lain membersihkan kamar)
Perhatikan bahwa bentuk 「たい」 menyatakan bahwa kita ingin melakukan sesuatu, sedangkan bentuk 「てほしい」 menyatakan bahwa kita ingin orang lain melakukan sesuatu.- Saya ingin kamarnya dibersihkan, tahu tidak. (saya ingin orang lain membersihkan kamar)
(1) 行きたい
- Saya ingin pergi.
- Saya ingin pergi.
(2) 行ってほしい
- Saya ingin kamu pergi.
- Saya ingin kamu pergi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ada banyak cara yang lebih baik untuk membuat permintaan tetapi kita baru akan membahasnya di bab lain. Tata bahasa 「てほしい」 ini tidak terlalu sering digunakan tetapi kita bahas demi kelengkapan.
Membuat ajakan dengan bentuk volisional (santai)
Istilah volisional di sini berarti keinginan atau ajakan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, bentuk volisional menyatakan bahwa seseorang sedang akan melakukan sesuatu. Pada umumnya, terjemahan bahasa Indonesianya akan menjadi "Mari" atau "Ayo" tetapi kita juga akan melihat bahwa bentuk ini bisa digunakan untuk menyatakan usaha melakukan sesuatu pada bab lain.
Untuk mengkonjugasikan verba ke bentuk volisional pada percakapan santai, ada aturan yang berbeda untuk verba-ru dan verba-u. Untuk verba-ru, kamu tinggal membuang 「る」 dan menambahkan 「よう」. Untuk verba-u, kamu mengubah suara vokal / u / menjadi suara / o / dan menambahkan 「う」 (hasilnya adalah suara / o / panjang).
Aturan konjugasi untuk bentuk volisional santai
- Untuk verba-ru: Buang 「る」 dan tambah 「よう」
例) 食べる→ 食べ + よう → 食べよう - Untuk verba-u: Ganti suara vokal / u / dengan suara vokal / o / lalu tambahkan 「う」
例) 入る→ 入ろ + う → 入ろう
|
|
|
Contoh
Sepertinya kamu tidak akan pernah menggunakan 「死のう」 (ayo mati) tapi saya tetap mencantumkannya agar lengkap. Inilah beberapa contoh lain yang lebih realistis.
(1) 今日は何をしようか?
- Apa yang sebaiknya (kita) lakukan hari ini?
- Apa yang sebaiknya (kita) lakukan hari ini?
(2) テーマパークに行こう!
- Ayo pergi ke taman hiburan!
- Ayo pergi ke taman hiburan!
(3) 明日は何を食べようか?
- Apa yang sebaiknya (kita) makan besok?
- Apa yang sebaiknya (kita) makan besok?
(4) カレーを食べよう!
- Mari makan kare!
- Mari makan kare!
Ingat bahwa karena kamu akan melakukan sesuatu, maka tidak mungkin untuk meletakkannya pada bentuk lampau. Jadi kalau misalnya kamu mengganti 「明日」 pada (3) dengan 「昨日」 maka kalimatnya menjadi tidak masuk akal.
Membuat ajakan dengan bentuk volisional (sopan)
Konjugasi untuk bentuk sopannya lebih mudah lagi. Yang perlu kamu lakukan hanyalah menambahkan 「~ましょう」 ke akar verbanya. Seperti bentuk-masu, verba dalam bentuk ini harus selalu berada di akhir kalimat. Bahkan, semua akhiran yang bersifat sopan memang harus selalu berada di akhir dan tidak di tempat lain seperti yang telah kita lihat.
Aturan konjugasi untuk bentuk volisional sopan
- Untuk semua verba: Tambahkan 「~ましょう」 ke akar verba
例) 食べる→ 食べ + ましょう → 食べましょう
例) 入る→ 入り + ましょう → 入りましょう
Dasar | Volisional |
---|---|
する | しましょう |
くる | きましょう |
寝る | 寝ましょう |
行く | 行きましょう |
遊ぶ | 遊びましょう |
Contoh
Tidak ada yang baru di sini, hanya saja verbanya berada di bentuk volisional sopan.
(1) 今日は何をしましょうか?
- Apa yang sebaiknya (kita) lakukan hari ini?
- Apa yang sebaiknya (kita) lakukan hari ini?
- Ayo pergi ke taman hiburan!
(3) 明日は何を食べましょうか?
- Apa yang sebaiknya (kita) makan besok?
- Apa yang sebaiknya (kita) makan besok?
(4) カレーを食べましょう
- Mari makan kare!
- Mari makan kare!
Memberi saran dengan pengandaian 「ば」 atau 「たら」
Kamu bisa membuat saran dengan menggunakan pengandaian 「ば」 atau 「たら」 dan menambahkan 「どう」. Secara literal ini berarti, "Kalau kamu melakukan [X], bagaimana?" Di bahasa Indonesia normal, ini maksudnya "Bagaimana kalau melakukan [X]?" Secara tata bahasa, tidak ada yang baru di sini. Hanya saja, ini salah satu pola yang umum digunakan.Contoh
(1) 銀行に行ったらどうですか。
- Bagaimana kalau pergi ke bank?
- Bagaimana kalau pergi ke bank?
(2) たまにご両親と話せばどう?
- Bagaimana kalau sesekali berbicara dengan kedua orang tuamu?
- Bagaimana kalau sesekali berbicara dengan kedua orang tuamu?
0 komentar:
Post a Comment
Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya