Share

Museum Nasional Etnologi

Museum Nasional Etnologi (国立民族学博物館 Kokuritsu Minzokugaku Hakubutsukan?) adalah salah satu dari institut riset antaruniversitas sekaligus museum di kota SuitaPrefektur OsakaJepang. Museum/institut ini populer dengan sebutan Minpaku. Sejak bulan April 2004, Minpaku menjadi anggota Institusi Nasional Humaniora.
Fungsinya sebagai pusat penelitian serta museum di bidang etnologi dan antropologi budaya. Letaknya di dalam Expo Memorial Park. Sekarang, di dalam kompleks museum terdapat Program Doktoral Humaniora dan Kajian Sosial dari The Graduate University for Advanced Studies.



Kokuritsu Minzokugaku Hakubutsukan
DidirikanNovember 1974, dibuka untuk umum:1977
LokasiBendera Jepang SuitaPrefektur OsakaJepang
Jenisetnologiantropologi budaya
DirekturMakio Matsuzono
Situs webwww.minpaku.ac.jp


Sejarah
Pada 1921, sewaktu masih mahasiswa Universitas Kekaisaran TokyoKeizō Shibusawa memiliki hobi mengumpulkan spesimen hewan dan perkakas sehari-hari yang biasa dipakai orang. Barang-barang dikumpulkannya bersama mantan teman-teman sekelasnya di Dai-ni Kōtō Gakkō. Semuanya disimpan di "museum mini" yang menempati bagian loteng rumahnya di Mita, Tokyo. Di kemudian hari, Shibusawa menjadi Menteri Keuangan dan Direktur Bank of Japan. Pada 1935, Shibusawa bersama Kurakichi Shiratori memimpin pembentukan Perkumpulan Etnologi Jepang (Nihon Minzoku Gakkai) yang menggagas pendirian Museum Nasional Etnologi. Mereka mengajukan petisi ke pemerintah, namun tidak ditanggapi karena situasi perang yang semakin memburuk. Pada tahun 1937, Shibusawa akhirnya mendirikan sendiri museum di HoyaTokyo. Koleksinya sekitar 20.000 spesimen dari "museum" di loteng rumahnya, ditambah spesimen perkakas sehari-hari. Bangunan dan koleksi dihibahkan kepada Perkumpulan Etnologi Jepang yang menjadikannya sebagai museum etnologi dan pusat penelitian. Perkumpulan Etnologi Jepang ternyata mendapat kesulitan dalam pengelolaan. Shibusawa juga mengetahui bahwa dirinya tidak akan berumur panjang. Pada tahun 1962, koleksi museum etnologi dihibahkannya kepada Perpustakaan Kementerian Pendidikan (sekarang Institut Nasional Kesusastraan Jepang). Kesepakatan tercapai antara Shibusawa dan pemerintah. Koleksi Shibusawa akan diserahkan ke museum etnologi nasional yang akan didirikan di kemudian hari.
Setelah Shibusawa meninggal dunia, Perkumpulan Etnologi Jepang pada tahun 1964 termasuk di antara organisasi yang mengajukan petisi tentang pentingnya museum penelitian etnologi. Pada tahun berikutnya, Dewan Sains Jepang menyampaikan rekomendasi pendirian museum penelitian etnologi nasional kepada perdana menteri Jepang. Pada tahun 1970Pameran Dunia dilangsungkan di Jepang. Tarō Okamoto bertindak sebagai produser kepala di gedung yang memamerkan topeng, patung dewa, dan perkakas sehari-hari dari seluruh dunia. Okamoto bersama Seiichi Izumi (dosenUniversitas Tokyo) dan Tadao Umesao (dosen Universitas Kyoto) bersama-sama mengumpulkan koleksi etnologi dari seluruh dunia untuk Pameran Dunia.
Setelah Pameran Dunia selesai, lokasi bekas pameran menurut rencana akan dijadikan taman budaya dengan museum etnologi sebagai pusatnya. Pada tahun 1973, panita persiapan dibentuk di Kementerian Pendidikan dengan Tadao Umesao sebagai ketua. Pada tahun 1974, Museum Nasional Etnologi didirikan sebagai institut riset antaruniversitas dengan Umesao sebagai direktur yang pertama.
Setelah gedung selesai dibangun, peresmian museum dilakukan pada tahun 1977. Koleksi terdiri dari barang-barang yang dulunya dipamerkan di Pameran Dunia 1970 dan koleksi Shibusawa yang dihibahkan ke Perpustakaan Kementerian Pendidikan. Pameran pertama kali dibuka untuk umum pada 17 November 1977.
Sejak April 1989The Graduate University for Advanced Studies membuka Program Doktoral Jurusan Budaya Regional dan Perbandingan Budaya di dalam kompleks museum.

Koleksi
ameran di gedung utama dibagi menurut wilayah dan lintas budaya. Pameran wilayah dimulai dari OseaniaAmerikaEropaAfrika, dan Asia termasuk Jepang. Pameran menurut lintas budaya tidak dibagi menurut wilayah atau bangsa, melainkan menurut tema seperti musik dan bahasa. Sejak dibuka, museum ini dilengkapi video tentang kehidupan bangsa-bangsa di dunia. 

0 komentar:

Post a Comment

Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya