Share

Peribahasa Jepang




Orang Jepang sangat menyukai peribahasa (kotowaza) dalam percakapan sehari-hari. Peribahasa juga seringkali dijumpai dalam komik manga atau film anime.Tidak ada satu kesempatan resmi, misalnya pidato pernikahan, pidato penerimaan mahasiswa baru, pidato penerimaan pegawai baru, upacara pemakaman, dan sebagainya, yang terlewat tanpa pengutipan satu dua peribahasa. Peribahasa digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan, memberikan semangat, menghibur hati, menilai orang, bergosip, mengisahkan keindahan alam, dan sebagainya. Demikianlah orang Jepang menghargai kekayaan bahasanya sendiri.

Bagi pembelajar tingkat dasar, peribahasa terasa sangat rumit dan sering dihindari oleh karena banyak istilah dan tata bahasa lama yang dipergunakannya tidak selalu persis sama dengan tata bahasa bahasa Jepang moderen. Padahal jika dijelaskan kata per kata, peribahasa Jepang akan terasa mudah dan menarik untuk dipelajari serta digunakan.
Sedangkan bagi seorang penerjemah bahasa Jepang, pengetahuan tentang peribahasa yang umum digunakan adalah wajib hukumnya. Setidaknya Anda tidak boleh alergi membaca penjelasan kamus dalam bahasa Jepang karena sangat jarang ada referensi penjelasan peribahasa Jepang dalam bahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia.
Berikutnya saya akan mencoba menjelaskan 5 kalimat peribahasa dengan menguraikan struktur penyusunnya. Lima kalimat tentu saja tidak banyak, namun kiranya cukuplah sebagai gerbang yang membuka jalan bagi Anda untuk berkenalan dengan peribahasa Jepang.

1. ASA MESHI MAE 朝飯前

Arti harafiah: sebelum sarapan.
Makna: mudah sekali.
Asal mula:
Pekerjaan yang mudah sekali sehingga bisa dilakukan dengan perut lapar sebelum makan nasi pagi hari.
Contoh kalimat:
Anna yatsu o makasu no wa asameshi mae sa. あんなやつを負かすのは朝飯前さ。
Terjemahan: Mengalahkan orang kayak gitu gampang banget, lagi.

2. KEN’EN NO NAKA 犬猿の仲

Arti harafiah: seperti monyet dan anjing.
Makna: musuh bebuyutan.
Asal kalimat: monyet dan anjing digambarkan selalu berkelahi dalam budaya Jepang.
Contoh kalimat:
Futari wa ken-en no naka dakara, tonari-doushi no seki ni shinaide kudasai. 二人は犬猿の仲だから、隣同士の席にしないでください。
Terjemahan:  Kedua orang itu bagaikan kucing dan anjing, karena itu jangan ditempatkan di kursi yang bersebelahan.

3. HI NO KURUMA. 火の車

Arti harafiah: gerobak berapi
Makna: keadaan keuangan yang sulit.
Asal kalimat: Keadaan terjepit karena tak punya uang digambarkan sebagai gerobak yang terbakar yang membawa orang-orang berdosa ke neraka.
Contoh kalimat:
Waga ya no daidokoro wa ‘hi no kuruma’ desu. 我が家の台所は火の車です。
Terjemahan: Keluarga kami dalam kesulitan keuangan.

4.HAME O HAZUSU 羽目を外す

Arti harafiah: melepas papan dinding
Makna: bersenang-senang sampai lupa diri.
Asal kalimat: Kurang jelas. Barangkali saking hebohnya, sampai papan dinding pun dilepas.
Contoh kalimat:
Hame o hazusu no mo ii kedo, ashita no shigoto ni hibikanai you ni ne. 羽目を外すのもいいけど、明日の仕事に響かないようにね。
Terjemahan: Boleh saja seru-seruan begitu tetapi jangan sampai mempengaruhi pekerjaan besok ya.

5. HESO DE CHA O WAKASU. へそで茶を沸かす

Arti harafiah: mendidihkan teh dengan udel.
Makna: tertawa terbahak-bahak sampai tidak bisa berhenti karena sesuatu yang sangat lucu.
Asal kalimat: Kurang jelas. Tetapi membayangkan orang yang memasak seceret teh dengan udelnya itu lucu juga ya?
Contoh kalimat:
Sensei kara, heso de cha o wakasu hodo omoshiroi hanashi o kikimashita. 先生から、へそで茶を沸かすほど面白い話を聞きました。
Terjemahan: Dari guru, saya mendengar pembicaraan yang sangat lucu sampai saya tidak bisa berhenti tertawa.

0 komentar:

Post a Comment

Yoku renshuu shite kudasai ne. Practice it often. Sering-sering berlatih ya